Dede Yusuf: ‘Margin’ Keuntungan Produsen dengan ‘Reseller’ Masih Terlalu Besar

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf saat memimpin Tim Kunker Komisi X DPR RI ke Kabupaten Purwakarta, Jawa barat, Selasa (14/12/2021). Foto: Tari/Man
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan, pada industri 4.0 para pelaku (produksi) menjual barang dengan harga murah. Namun di sisi lain, justru para reseller dan dropshiper mendapat keuntungan yang lebih besar dibanding pihak produksinya. Ketidakmampuan dari pelaku usaha dalam mempromosikan barangnya sangat disayangkan oleh Dede Yusuf.
"Reseller itu tidak punya produk, mereka hanya menjual atau dropshipper (titip jual), malah mereka yang lebih cepat berkembang. Karena mereka (reseller/dropshiper) mengemas produk menjadi tampilan menjadi lebih menarik yang disertai networking (akses)," ujar Dede saat memimpin Tim Kunker Komisi X DPR RI ke Kabupaten Purwakarta, Jawa barat, Selasa (14/12/2021).
Politisi Fraksi Partai Demokrat ini mengimbau agar para reseller tidak mengambil margin yang terlalu besar. Ia juga berharap agar akses informasi dibuka seluas-luasnya bagi para produsen dalam memasarkan produknya.
Dalam pertemuan tersebut, Dede menekankan agar produsen industri kreatif yang ada di Kabupaten Purwakarta tidak menjual hasil kerajinannya dengan harga yang terlalu murah. Tetapi jual dengan keuntungan yang lebih tinggi untuk meminimalisir ketimpangan margin dengan reseller.
"Tadi saya katakan jangan jual murah produk-produk lokal. Pengrajin sudah harus punya margin paling tidak 30-50 persen. Setelah itu, baru reseller-nya boleh dia mengambil keuntungan yang lebih besar,” pungkas Dede Yusuf. (mri/es)